Tuesday 11 May 2010

Perjuangan Tanpa Henti Nelayan Tradisional Kota Manado


Tambatan Perahu, Hak Nelayan Tradisional

-Masyarakat nelayan tradisional Kota Manado akan menggelar aksi damai-

Manado (SN) – Upaya masyarakat nelayan untuk memperjuangkan hak-hak atas laut akan diperjelas melalui aksi damai yang direncanakan membawa ratusan nelayan seluruh Manado (10/04)

Ketua ANTRA (Asosiasi Nelayan Tradisional Sulut), Rignolda Djamaluddin, PhD, bahwa telah terjadi pengingkaran terhadap masyarakat nelayan.

“pengingkaran yang terjadi bahwa pembuat kebijakan tidak mengetahui tentang kehidupan nelayan,pengingkaran terhadap mata pencaharian nelayan, menjauhkan tempat tinggal dengan tempat tambatan”, jelas Pak Rigolda.


ANTRA juga menganggap bahwa kondisi yang dialami nelayan merupakan bentuk pelanggaran HAM. Press release ANTRA disebutkan bahwa pertemuan yang dilakukan beberapa waktu lalu bersama dengan kelompok masyarakat nelayan dapat disimpulkan bahwa hak masyarakat nelayan terhadap pantai Manado sudah diambilalih oleh pengembang.

Masyarakat Sario Tumpaan, Sario Utara, Titiwungen, Wenang, Kakas, Sindulang, Malalayang I dan II meminta tempat tambatan perahu yang menjadi hak nelayan. Nelayan menganggap bahwa penimbunan yang selama ini terjadi telah merusak terumbu karang dan berpengaruh pada drainase. Agar aspirasi masyarakat nelayan tradisional tersampaikan maka dibawah koordinator ANTRA, ratusan masyarakat tradisional akan menggelar aksi damai pada 12 Mei 2010 di sepanjang jalan Piere Tandean. (LD)

No comments:

Post a Comment