Kaukus17++ sedang menyusun acara “Musyawarah Nasional: Responsi Dampak Perubahan Iklim Berbasis Komunitas” yang akan diselenggarakan di Kota Manado. Acara Musyawarah Nasional dilaksanakan pada tanggal 7-10 Juni 2011 menghadirkan 115 orang peserta dari seluruh Indonesia yang terlibat dalam kegiatan Forum Warga yang melakukan perjuangan hak dasar warga. Peserta dibagi dalam tiga sektor yaitu sektor pertanian, perikanan, dan kelompok miskin kota.
Musyawarah Nasional memiliki empat tujuan besar yang akan diarahkan pada: 1) mengangkat berbagai persoalan dan dampak perubahan iklim bagi kehidupan riil warga dan upaya-upaya penanggulangannya, 2) Mengidentigikasi berbagai inisiasi kebijakan antisipasi perubahan iklim oleh pemerintah daerah, 3) Memberi masukkan bagi konsep dan strategi antisipasi perubahan iklim bagi strategi penanggulangan kemiskinan nasional dan penerapannya. 4) Merumuskan penerapan konsep keterlibatan stakeholder dalam proses perumusan kebijakan dan implementasinya di daerah.
Kegiatan ini menghadirkan Keynote Speech Dr. Ir. H.S. Dillon sebagai Utusan Khusus Kepresidenan RI untuk penanggulangan Kemiskinan dan sekaligus akan membuka acara Musyawarah Nasional tersebut. Menghadirkan juga Drs. Nasrulloh sebagai Kepala Bidang Informasi dan Perubahan Iklim BMKG, Nur Amalia, SH., MDM sebagai Anggota Pokja Adaptasi DNPI, Fahrul Syah Mega sebagai Koordinator Strategic Aliance for Poverti Aleviation (SAPA), Juni Thamrin sebagai Koordinator Institute Tata Pemerintahan Indonesia Popular (ITPI Popular). Ketiganya akan memaparkan gagasan solusi dan strategi percepatan penanggulangan kemiskinan sebagai akibat perubahan iklim ekstrim global.
Musyawarah Nasional juga menghadirkan aktor atau penggiat Forum Warga dari berbagai daerah di seluruh Indonesia yang tergabung dalam jaringan Kaukus17++. Peserta yang sudah konfirmasi dan bersedia hadir yaitu dari: Cimahi-Bandung, Pontianak-Kalimantan, Papua, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Indramayu, Kebumen, Gunung Kidul, Solo, Ngawi, Palembang, Lampung, Jakarta, Riau, Dumai, Jogyakarta, Gorontalo, Makassar, Bandung, Kupang, Lombok Utara, Cilacap-Jawa Tengah.
Kegiatan ini melibatkan Forum Warga Asosiasi Nelayan Tradisional Sulawesi Utara (ANTRA) dan Kelola Manado yang mempunyai konsern terhadap perjuangan hak dasar warga nelayan di Sulawesi Utara. Kegiatan ini juga didukung oleh Ford Foundation sebagai lembaga donor yang masih konsern memberikan bantuan kepada kegiatan nirlaba.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di Kota Manado dengan dua tempat yang berbeda yaitu di Wisma Rosalina, dan di Daseng Sario Tumpaan di mana Warga Nelayan Manado yang tergabung dalam ANTRA-Manado berkumpul dan melakukan proses perjuangan bersama. Daseng Sario Tumpaan dapat disebut sebagai bukti sejarah perjuangan panjang nelayan di Kota Manado untuk memperjuangkan tambatan perahu atas kebijakan pemerintah melakukan reklamasi pantai.
Diakhir acara, kegiatan akan ditutup dengan deklarasi dan pagelaran seni budaya. Kegiatan penutupan dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2011 malam hingga selesai. Peserta dapat menikmati acara penutupan sebagai salah satu alternatif menjalin silaturahmi pembelajaran praktek-praktek pengalaman perjuangan hak dasar oleh Forum Warga. (Sindu D H)
No comments:
Post a Comment